.

Monday, April 1, 2013

Inspiring Woman

Beberapa saat yang lalu, saya diberikan kehormatan untuk menjadi narasumber di sebuah acara di TVRI Sumbar, yaitu Perempuan. Saya diminta untuk menjadi narasumber dengan tema fotografi. Saya merasa begitu bangga telah diundang ke acara tersebut. Betapa hebatnya jika saya bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Sumbar dengan kemampuan saya yang terbatas ini. Kemudian saya pun berpikir, siapakah wanita yang telah memberikan inspirasi bagi saya?

Kemudian pertanyaan itu pun terjawab.

Wanita itu bernama Ellyza Nurdin. Sosok yang paling menginspirasi bagi kehidupan saya. Ya, beliau adalah ibu saya. Ellyza Nurdin, yang biasa saya panggil "mama" (atau terkadang dipanggil "mom" atau "mamam"), merupakan orang yang paling hebat yang pernah saya kenal. Saya akan menceritakan sekilas tentang beliau. 

Beliau lahir di Medan pada tanggal 3 Agustus 1961, anak ke empat dari tujuh bersaudara. Beliau dibesarkan di ibukota dan kemudian melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas ternama di pulau Sumatera. Pertemuannya dengan papa adalah anugerah terbesar Allah bagi keluarga ini. Mereka menikah dan dikaruniai tiga orang anak, salah satunya adalah saya.




Kehidupan kami tidaklah dapat dikatakan berjalan mulus. Banyak sekali rintangan yang dihadapi. Kami pernah berada ditengah kondisi perekonomian yang sulit dan kehidupan kami tidak pada satu rumah yang sama. Kami terpencar demi mengejar cita-cita. Ketika perekonomian keluarga kami membaik, kami bisa memiliki tiga rumah di kota yang berbeda untuk menunjang kebutuhan kami yang hidup terpisah. Inilah kehebatan mama. Beliau mengurus ketiga rumah tersebut, walaupun kadang membeli odol atau detergen untuk rumah yang salah hingga stok bertumpuk (haha).

Mama sangat menyukai coklat, yogurt dan es krim, jalan-jalan, bermain FarmVille dan Harvest Moon dengan kesuksesan yang jauh melebihi anak-anaknya, nonton, tidur sebelum jam 9 malam (kadang jam 8 malam), dan memainkan permainan-permainan di tablet (terutama Pow yang selalu minta makan dan dibersihkan, berkat adik saya yang membuat mama harus mengurus Pow ditengah rapat). Mama juga suka memesan menu minuman atau makanan yang baru, walaupun kemudian saya akan memesan makanan atau minuman yang mama suka, karena pasti mama tidak suka menu baru tersebut dan akhirnya kami bertukar. Tiap hari, mama pasti "mengabsen" anak-anaknya tiga kali sehari, bahkan terkadang tiap 30 menit. 

Walaupun demikian wanita yang telah memiliki gelar doktor ini tidak pernah meninggalkan satu urusan pun baik urusan rumah maupun urusan pekerjaan. Tidak ada satu pun dari anggota keluarga yang terabaikan dari perhatian mama. Beliau orang yang paling dapat saya andalkan. Mama adalah orang yang paling dekat bagi saya. Kami berbagi banyak hal, menghabiskan waktu bersama layaknya sahabat.

Mama adalah orang yang santai dan terbuka, tapi tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya.

Kemudian kembali muncul pertanyaan di dalam benak saya. Apakah saya bisa menjadi seperti mama? Itu bukan hal yang mudah. Semoga mama diberikan umur yang panjang agar tetap dapat membimbing saya hingga dapat menjadi "mama" berikutnya. Pelajaran terbesar dalam hidup saya telah diberikan oleh mama. Terima kasih, Mom..

Siapakah orang yang menginspirasi Anda?

2 comments:

  1. ciee..yang jadi narasumber :D
    tayangnya juga tadi ya? wah, ketinggalan nih, ada re-run-nya nggak ya?
    kangen teman sebelahan bangku nih :D sukses pkp-nya ya tia :)

    ReplyDelete
  2. maaf baru dibaca mi, baru aja selesai membersihkan debu di blog ini.
    iya, ami jg ya, semoga kita semua sukses..

    ReplyDelete